Selain pemandangan yang indah, Gunung Merapi menyimpan daya tarik wisata alam yang menarik untuk dikunjungi. Selain potensi alamnya yang sangat indah, kehidupan masyarakat di lereng Gunung Merapi sebagai petani kopi juga menjadi aset berharga bagi pengembangan wisata. Salah satu potensi alam yang perlahan sukses menjadi ikon wisata di lereng Gunung Merapi adalah hadirnya Kopi Merapi, kopi yang dihasilkan dari perkebunan kopi di lereng Gunung Merapi.
Kebun kopi di lereng Gunung Merapi saat ini, berdasarkan pendapat dari salah satu petani disana, kurang lebih seluas 250 hektare. Untuk kebun kopi arabika seluar 10 hektare dan sisanya kebun kopi robusta. Kebun kopi ini tersebar di area Utara Gunung Merapi. Untuk sampai di kebun ini, wisatawan bisa menempuh perjalanan dengan jalan kaki sekitar 20 menit dari Warung kopi Merapi.
Bila beruntung, wisatawan bisa ikut memanen kopi sendiri. Petani itu juga menjelaskan bahwa kebun kopi arabika memang hanya tersisa sekitar 10 hektare akibat aktivitas erupsi besar Gunung Merapi di tahun 2010 silam.
Saat ini para petani berusaha mengembalikan lagi kebun kebun yang dulunya hangus terkena awan panas erupsi.
Di tempat ini wisatawan bisa langsung ikut belajar membuat kopi baik dengan mesin tradisional maupun mesin modern. Rencananya, tidak hanya kopi lokal saja yang bakal ditanam di area kebun yang bakal dijadikan penelitian kopi ini.
Untuk harganya sendiri sangat murah meriah dengan harga mulai dari Rp 8 ribu saja dan ada beberapa camilan khas pedesaan juga disajikan, seperti kacang tanah, ketela goreng dan pisang goreng.
Baca Juga : Kopi Nako Daur Baur – Senayan Park
Ketika berkunjung ke wisata Gunung Merapi, jangan lupa untuk mampir ke Kopi Merapi yang ada di Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Tempat ngopi buka setiap hari pukul 08.00-21.00.